
Bantu Bu Sumini Rawat Kedua Buah Hatinya Sakit Kronis
terkumpul dari target Rp 75.000.000
Sejak suaminya meninggal Bu Sumini harus menanggung semua beban seorang diri. Kedua anaknya Ahmad dan Reza bukan anak-anak biasa. Ahmad menderita hidrosefalus (kepala membesar), sementara adiknya Reza harus berjuang dengan mikrosefali (kepala mengecil) dan cerebral palsy (lumpuh otak). “Saya hanya bisa berusaha sebisa mungkin, meski rasanya berat sekali,” ucap Bu Sumini dengan mata berkaca-kaca.

Untuk menyambung hidup, Bu Sumini bekerja sebagai tukang jahit dengan penghasilan yang tidak menentu, bahkan sering habis hanya untuk kebutuhan harian. Di balik suara mesin jahit yang berdengung ia selalu waspada karena sewaktu-waktu kedua anaknya bisa kambuh. “Kalau sedang begitu, saya terpaksa berhenti menjahit. Tidak ada penghasilan, bahkan untuk beli susu saja kadang harus pinjam kesana kemari,” katanya lirih.

Sebenarnya dokter pernah menyarankan agar Ahmad dan Reza mendapat penanganan di rumah sakit. Namun, dengan biaya hidup yang pas-pasan, apalagi tanpa suami yang mendampingi, Bu Sumini tak sanggup.

Merawat dua anak dengan kondisi sakit seperti ini jelas membutuhkan biaya jauh lebih besar daripada merawat anak sehat. Ia sebenarnya tidak ingin merepotkan orang lain. Namun, dalam keadaan mendesak, ia hanya bisa menahan perasaan dan meminjam sana-sini demi melihat anaknya tetap bisa bertahan.

Hari-hari Bu Sumini adalah perjuangan. Ia tidak menyerah, meski tubuhnya lelah dan pikirannya penuh beban. Satu yang membuatnya tetap berdiri kasih seorang ibu yang tak pernah habis.
Bantu Bu Sumini Rawat Kedua Buah Hatinya Sakit Kronis
terkumpul dari target Rp 75.000.000
