Sejak 2024, Rumah Tahfidz As Syuhada menjadi tempat berteduh bagi anak-anak yang datang dengan cerita yang tidak mudah. Di balik senyum mereka, ada perjalanan hidup yang penuh luka dan keterbatasan, tetapi juga penuh harapan untuk masa depan yang lebih baik.

Salah satu dari mereka adalah Santi. Ia tumbuh dalam keluarga yang serba kekurangan, namun semangatnya belajar Alquran tak pernah redup. Ada pula dua kakak beradik yang ditinggalkan orangtuanya karena mengalami low vision. Saat ditanya apa yang membuat mereka tetap kuat, salah satu dari mereka menjawab pelan “Kalau di sini, kami merasa dijaga.”.

Namun semangat saja tidak cukup. Rumah tahfidz ini masih bertahan dengan fasilitas yang sangat terbatas. Alquran braille yang lengkap dengan terjemahannya hanya ada satu. Kertas braille untuk belajar pun sering habis sebelum waktu ganti bulan tiba.

Malam hari, anak-anak tidur di ruangan bekas garasi mobil. Kasurnya sudah tipis dan lapuk, bahkan beberapa hanya beralaskan tikar. Lemari pakaian pun memakai lemari tua yang sebelumnya hampir dibuang. Meski serba kekurangan, mereka tetap bangun lebih pagi untuk mengaji dan murajaah.

Ketua rumah tahfidz pun bukan orang yang berlebih. Ia hanya seorang tukang ojek yang selalu menyisihkan sebagian penghasilannya demi biaya operasional. Setiap hari ia berusaha menutup kebutuhan makan, listrik, air, hingga peralatan belajar, sambil berharap rezekinya cukup sampai akhir bulan.

Lebih berat lagi, rumah tahfidz ini masih berstatus kontrakan. Setiap bulan mereka harus membayar 2.500.000 rupiah. Jumlah yang terasa sangat besar ketika penghasilan tidak seberapa dan donatur mulai jarang berdatangan.

Sekarang, As Syuhada berada di titik paling genting. Jika tidak ada yang membantu, tempat ini bisa saja tutup dan anak-anak harus kembali ke kehidupan yang dulu ingin mereka tinggalkan. Padahal, di rumah kecil inilah mereka menemukan arti aman, belajar, dan diterima apa adanya.

Yuk #TemanKebaikan, bantu agar Rumah Tahfidz As Syuhada tetap berdiri dan terus melahirkan para penghafal Alquran. Setiap kiriman kebaikanmu akan menjadi nafas baru bagi mereka yang sedang berjuang belajar di tengah keterbatasan. Klik tombol donasi dan jadilah bagian dari perjuangan ini.