
Diterlantarkan Orang Tua! 10 Bayi Malang Hidup Seadanya
terkumpul dari target Rp 70.000.000
Bayangkan ada seorang ibu yang baru saja melahirkan. Bayinya masih merah, kecil, lemah, menangis lapar… tapi sang ibu malah berkata lirih,
“Bu.. Bayi ini saya serahkan ya ke ibu, saya nggak sanggup rawatnya.” YaAllah, miris sekali.. Kemudian ia pergi meninggalkan sang bayi tanpa dosa begitu saja.
Sejak itulah Bu Imas, pendiri Panti Anak ABI, berani mengambil peran yang berat.. Menjadi ibu untuk bayi-bayi yang ditolak orang tuanya sendiri. Kini ada 10 bayi yang ia rawat, semua dengan latar belakang penuh luka: ditinggalkan, tidak diinginkan, atau lahir dari keluarga miskin yang tak mampu merawat.
Mereka semua kini bertahan hidup di sebuah rumah kontrakan sederhana.
Setiap bayi punya cerita yang bikin hati teriris:
- Ada yang lahir terlalu cepat (prematur) dengan tubuh yang rapuh.
- Ada yang kekurangan gizi hingga kondisinya kritis.
- Ada juga yang harus bolak-balik rumah sakit untuk dirawat.
Beban biaya? Semuanya ditanggung Bu Imas seorang diri.
- Sewa kontrakan Rp15 juta setahun.
- Popok sekali pakai bisa habis 5 per hari untuk satu bayi → ratusan popok per minggu.
- Susu formula harus tersedia setiap saat, kalau tidak bayi-bayi bisa jatuh sakit dan kelaparan.
Pernah suatu hari tiga bayi jatuh sakit bersamaan. Saat dibawa ke IGD, beberapa rumah sakit menolak karena penuh. Sampai akhirnya satu ranjang harus dipakai bertiga, tabung infus berdiri berjejer, tangis bayi terdengar tiada henti.
Dan yang paling bikin Bu Imas tidak bisa lupa adalah kisah Bayi Razzan. Suhu tubuhnya sudah dingin, matanya memutih, bahkan dokter sempat menyatakan ia tak tertolong selama 10 menit. Saat itu para pengurus panti menangis histeris. Namun, dengan mukjizat Tuhan, Razzan bisa kembali bernapas dan bertahan hidup sampai sekarang.
Bayi ini tidak pernah salah kak.. Mereka lahir tanpa pernah meminta, tapi sudah harus menerima kenyataan pahit: ditelantarkan dan tidak diinginkan.
Bu Imas tidak pernah tega menolak satu pun bayi yang datang ke pangkuannya. Tapi setiap hari ia kebingungan: bagaimana membayar susu, popok, dan biaya rumah sakit?
Kalau beban ini hanya ditanggung Bu Imas seorang diri, mustahil ia bisa melangkah jauh. Bahkan bisa saja panti terancam ditutup. Tapi kalau kita bersama-sama, bayi-bayi ini bisa tumbuh sehat dan punya masa depan.
Saat ini bayi-bayi Panti ABI sangat membutuhkan uluran tanganmu. Donasi yang kamu berikan akan dipakai untuk:
✅ Beli susu dan pampers setiap hari
✅ Biaya kesehatan bayi yang sering darurat
✅ Menutup biaya sewa kontrakan panti
Sekecil apa pun bantuanmu akan sangat berarti kak untuk 10 bayi di Panti ini..

Diterlantarkan Orang Tua! 10 Bayi Malang Hidup Seadanya
terkumpul dari target Rp 70.000.000