
Pilu! Anak Dan Istri Abah Obri Terancam Kelaparan
terkumpul dari target Rp 50.000.000
Secara kebetulan dari kejauhan kami melihat seorang wanita bersama anak kecil berjalan sambil bawa karung, dan rasa penasaran kami karena wanita itu kelihatan nya seperti yang memiliki keterbelakangan mental maka kami pun terus mengikutinya.
Sesampainya di suatu gubuk ada seorang pria tua menghampiri kami sambil berjalan ngesot, dia adalah sang suami wanita itu dan ayah dari anak yang dibawanya. Beliau bernama Obri (81 tahun), istrinya Dewi (37 tahun) dan anaknya Dede (2 tahun)
*"Sudah beberapa bulan ini kondisi luka kaki saya semakin melebar, Abah gak bisa berbuat banyak untuk mencari biaya hidup, sering Abah dan istri menahan lapar, sampai sering anak nangis karena pingin susu, lalu saya kasih dia air bekas cucian beras."* -Ujar Abah berkaca-kaca
Puluhan tahun Abah Obri menjalani, membiayai dan menikmati kehidupannya dari hasil rongsokan. Semuanya beliau hadapi dengan penuh semangat demi mencukupi kebutuhan hidup keluarga, walau istrinya memiliki sedikit gangguan mental beliau sangat sayang dan penuh tanggungjawab sebagai kepala keluarga.
*"Namun saat ini, Abah sangat sedih karena Abah tidak bisa jalan, istri Abah cuma gitu aja keluar sambil bawa karung niru saya kalau mau cari rongsokan, keinginannya mah besar dia teh pak ingin ngegantikan saya."* -Ujar Abah
Awal mula kejadian luka di kakinya, waktu itu Abah sedang mencari rongsokan di tumpukan sampah yg cukup menggunung dan Abah hanya menggunakan alas kaki sandal jepit, lalu kaki Abah tersandung tumpukan seng sampai berdarah, hal yang serupa sudah biasa Abah alami. Namun kali ini lukanya tidak bisa mengering malah terus melebar yang mengakibatkan Abah lumpuh tidak bisa bekerja.
Abah Obri di usia tuanya masih diberi kepercayaan oleh sang pencipta untuk dikaruniai seorang anak, dan itu merupakan titipan amanah dariNya yang harus dijaga. Itulah yang menjadi dasar kesabaran beliau dalam mencintai dan menyayangi keluarganya. Dalam sekian harapan yang di inginkan Abah saat ini, beliau ingin punya modal untuk jadi pengepul agar tidak harus keliling cari rongsokan mengingat kondisinya yang sudah semakin lemah.
Kini kakinya Alhamdulillah sudah sembuh, Abah Obri terus melanjutkan perjuangannya memungut barang-barang bekas untuk bertahan hidup bersama anak dan istrinya.
Sahabat, mungkin hari ini, istri dan anak kita tidak pernah kekurangan, bahkan banyak makanan yang terbuang kerena tidak termakan, tapi di luaran sana masih banyak orang yang setiap harinya menahan rasa lapar, seperti dialami oleh keluarga Abah Obri. Oleh karena nya yu ah kita patungan untuk membantu meringankan beban yang dipikul Abah Obri, sekecil apapun sedekah yang sahabat berikan sangat berarti untuk mereka, semoga kebaikan sahabat semua Allah lipat gandakan balasannya. Aamiin...

Pilu! Anak Dan Istri Abah Obri Terancam Kelaparan
terkumpul dari target Rp 50.000.000