Terancam Diusir Dari Kontrakan, Bantu Pasangan Tunanetra
terkumpul dari target Rp 50.000.000
Sepasang Lansia Tuna Netra Terancam Terusir Dari Kamar Kos
Diusia yang sudah 89 tahun, Abah Ahmad masih harus berkeliling dengan tongkatnya untuk mencari pelanggan pijat. Ia menjadi tukang pijat Tuna Netra untuk bertahan hidup bersama istrinya.
Abah Ahmad (89 Tahun) dan adalah pasangan tuna netra yang diusia senjanya mereka harus hidup ditengah ekonomi sulit. Sejak lahir Mak tidak bisa melihat, sedangkan Abah sewaktu usianya menginjak 50 tahun matanya tak bisa melihat karena penyakit yang menyerangnya.
Dengan pandangan gelap gulita sambil menyusuri jalan. Abah Ahmad terus tawarkan jasa pijatnya. Hanya tongkatlah yang kini menuntun Abah Ahmad mencari nafkah untuk istrinya dirumah.
Dulu sebelum terjadi pandemi, Abah Ahmad hanya cukup berdiam diri di rumah dan para pelanggan akan datang memakai jasanya sebagai tukang pijat. Namun kini sepi, bahkan nyaris tak ada satu pun pelanggan yang datang untuk memakai jasa pijatnya.
Padahal itu menjadi satu-satunya pekerjaan yang bisa dilakukan keduanya sebagai tuna netra lansia. Sehingga Abah harus mencari pelanggan lain dengan berjalan kiloan meter yang terkadang pulang dengan tangan kosong.
Bebannya bertambah berat ketika akhir-akhir ini abah sering merasa sesak. Sambil menahan sakit di dada. Abah Ahmad terus berjalan meski nafasnya tersenggal-senggal hanya demi pundi-pundi rupiah agar istrinya tidak kelaparan.
Bila tak ada pelanggan, artinya ia dan istrinya harus berpuasa hari ini. Sebetulnya Mak dan Abah ingin sekali punya pekerjaan lain seperti orang diluar sana. Tetapi takdir berkata lain, kondisi mereka yang tunanetra membuatnya tidak diterima oleh perusahaan dan ruang geraknya pun sangat terbatas.
Tapi semangatnya tak pernah pudar, mereka tetap berusaha jadi tukang pijat di sisa tenaga yang dimilikinya. Abah Ahmad dan Mak Acah tinggal dirumah kontrakan yang sempit dan sederhana. Tapi karena pemasukan yang tak jelas, mereka terancam diusir dari kontrakan tersebut.
Karena tak ada penghasilan, jadi mereka sulit untuk membayar uang sewa kontrakan. Bahkan buat makan saja Abah dan Mak sudah kesulitan, mereka sering makan nasi dan garam saja.
"Yang punya kontrakan bilang ke abah karena sudah beberapa bulan belum bayar kontrakan, katanya kalau sudah tidak sanggup bayar mendingan pindah saja."- ungkap Abah Ahmad.
Kini Abah sedang bingung harus bagaimana lagi, ia juga tak tahu akan pindah dan berteduh dimana bila terusir dari sana.
"Abah dan Mak bingung harus pindah kemana, numpang kesaudara gak mungkin, karena mereka juga kehidupan ekonominya serba kekurangan, dan Abah tak mau membebaninya."- lanjut Abah.
Sahabat kebaikan, insya Allah dengan uluran tangan sahabat semua, akan meringankan beban Abah Ahmad dan Mak Acah. Karena kita tidak pernah tahu sedikit saja yang kita berikan akan sangat berdampak bagi Abah dan Mak yang saat ini sedang membutuhkan.
Disclaimer: Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk memenuhi semua kebutuhan Abah Ahmad dan Mak Acah. Selain itu akan digunakan untuk para penerima manfaat lainnya.
Terancam Diusir Dari Kontrakan, Bantu Pasangan Tunanetra
terkumpul dari target Rp 50.000.000