Mak Anih, yang kini menginjak usia 70 tahun berjuang sendirian tanpa ada yang menemaninya. Mak Anih saat ini memiliki usaha warung, namun warungnya kini hanya memiliki sedikit barang sehingga terlihat kosong.

Dengan sangat seadanya, dalam sehari Mak Anih hanya bisa mendapatkan keuntungan sebesar 4 ribu rupiah saja. Sangatlah kecil bagi kehidupan seorang lansia yang tinggal sebatang kara seperti Mak Anih.

“Cuman bisa ambil 4 ribu nak, soalnya Mak juga harus beli obat. Mak punya penyakit jantung, lambung sama darah tinggi nak.”

Seperti yang diungkapkan oleh Mak Anih, kini beliau menderita beberapa penyakit yang diantaranya adalah penyakit jantung, lambung, dan darah tinggi. Bahkan saat ini obat untuk penyakit-penyakit tersebut belum bisa dibeli kembali oleh Mak karena tidak punya biayanya. Dengan keuntungan 4 ribu rupiah itu juga Mak hanya bisa makan dengan nasi dan garam saja.

Mak juga mengutarakan bahwa beliau satu bulan sekali pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan atas penyakitnya. Walau biaya perawatan tersebut ditanggung oleh asuransi pemerintah, namun obat-obat yang diperlukan Mak Anih tidak ditanggung oleh asuransi tersebut sehingga Mak harus bisa membeli sendiri obat-obat tersebut.

Dengan semua beban yang ditanggung olehnya, Mak Anih tetap memiliki semangat yang besar untuk terus berjuang. Sudah bertahun-tahun Mak Anih juga bertugas sebagai marbot di masjid dekat rumahnya. Beliau menjadi marbot tidak pernah dan juga tidak meminta untuk dibayar.

“Gak dibayar nak, Mak ikhlas pengen bantu di masjid, biar tetep bersih supaya nyaman dipakai sholat sama warga.”

#TemanBerbagi, Dibalik senyuman Mak Anih terdapat beban dan kesedihan yang mendalam. Namun itu semua bukan menjadi halangan bagi Mak Anih untuk tetap berjuang meraih kesejahteraannya. Jika ada modal Mak Anih ingin sekali bisa melengkapi peralatan warungnya dan bisa memiliki usaha yang lainnya agar beliau bisa mendapatkan pendapatan yang lebih layak lagi. Yuk kita bantu perjuangan Mak meraih kesejahteraan di usia tuanya