
Bantu Mbah Sadiyem dan Mbah Kadir Hidup Layak
terkumpul dari target Rp 100.000.000
Bantu Mbah Sadiyem dan Mbah Kadir Hidup Layak di Usia Tua
Tak terbatas oleh usia! inilah kisah mbah sadiyem(95), rela tahan lapar demi rawat adik yang sakit stroke agar bisa makan!!!
Di usia 95 tahun, Mbah Sadiyem masih berjuang seorang diri. Tubuhnya sudah renta, jalannya pun tertatih, tapi setiap hari beliau tetap mencari daun pisang untuk dijual.
Hasilnya hanya sekitar Rp5000 sehari, itu pun kalau ada pesanan. Jika tidak ada, Mbah Sadiyem hanya bisa menahan lapar.
“Kalau lapar ya saya tahan, nak… yang penting adik saya bisa makan.” (Mbah Sadiyem, 95 tahun)
Beliau tinggal bersama adiknya yang juga sudah lanjut usia dan menderita stroke dan juga sudah pikun. Suami kedua lansia sudah lama meninggal dunia , anaknya jauh dari rumah. Mbah Sadiyem makan dari hasil jualan daun pisang . Dengan sisa tenaga yang dimiliki dan pendengaran yang sudah mulai berkurang, beliau masih harus merawat adiknya siang dan malam, menyuapi, memandikan dan memastikan sang adik bisa makan.
Di rumah kecil yang hampir roboh, mereka hidup seadanya. Tidur hanya beralaskan tikar, dinding ber anyaman bambu pun sudah mulai rapuh dan atap banyak yang bocor saat hujan turun. Tak ada kerabat yang menemani, hanya dua lansia yang saling bergantung untuk bertahan hidup.
“Saya takut setelah saya tinggal, tidak ada lagi yang merawat adik saya” -ucap Mbah Sadiyem
Namun mbah Sadiyem percaya, setiap manusia yang tercipta punya garis rezeki masing-masing.
#TemanBerbagi, tak mudah bagi mbah Sadiyem memikul beban hidupnya sendiri. tak harus banyak untuk saling berbagi, namun dari sedikit kebaikan itu akan sedikit demi sedikit juga merubah mbah sadiyem dan adiknya miliki rumah dan kehidupan yang layak.
Bantu Mbah Sadiyem dan Mbah Kadir Hidup Layak
terkumpul dari target Rp 100.000.000
