Sharing Happiness
  • Donasi
  • Zakat
    • Zakat Penghasilan
    • Zakat Perdagangan
    • Zakat Emas
    • Zakat Simpanan
  • Infaq
  • Wakaf
Masuk atau Daftar
Pemberitahuan
  • Lihat semua
  • Lihat Semuanya
  • Lihat semua
Home
Donasi
Zakat
Infaq
Wakaf
Masuk
Pusat Bantuan
Tentang Kami
Tinggal Ditengah Hutan dengan Menahan Perut Lapar Seora - 17836

Tinggal Ditengah Hutan dengan Menahan Perut Lapar Seora

Rp 0
terkumpul dari target Rp 40.000.000
0% tercapai
Lentera Saling Berbagi
CAMPAIGN TELAH BERAKHIR
Bantu sebarkan via :
SHARES
  • Detail
  • Info Terbaru
  • Donatur
  • Fundraiser

Sedih!!! Hidup sebatangkara ditengah hutan hanya ditemani oleh seekor kucing.

Inilah kisah yang menyayat hati dari seorang lansia sebatang kara yang bernama Suparman (64 tahun) yang harus tinggal seorang diri disebuah bangunan bambu yang sudah tak layak huni.

.

Perut lapar senantiasa menghantuinya setiap hari. Tubuh rentanya terkulai lemas dengan tatapan kosong. Tak ada keluarga maupun saudara yang dimilikinya. Hanya air mata yang terus mengalir sambil melantunkan bait-bait doa kebaikan agar bisa diberi kesabaran.

.

Rasa lapar yang melilit bukan hal baru bagi Abah Suparman. Sering kali Abah hanya Minum air putih atau makanan bekas yang sudah basi yang didapatkannya dari tempat sampah. Bisa dibayangkan bagaimana sulitnya hidup sendiri dengan segala keterbatasan, tanpa memiliki satu pun sanak saudara.

"Alhamdulillah suka nemu makanan ditempat sampah, yang penting perut bisa terisi. Soalnya ngumpulin rongsokan juga kadang dalam sebulan paling cuma 20ribu.karena dihutan seperti ini mah susah rongsokan juga, berbeda dengan dikota" ~Ungkap Abah Suparman.

.

Seumur hidupnya Abah Suparman belum pernah menikah sehingga kini dimasa tuanya Abah harus hidup seorang diri disebuah gubuk yang tak layak huni. Sebagian kayu penyangganya telah rubuh termakan usia, dindingnya sudah dilapisi terpal bekas. Jika hujan turun, air pun menggenangi gubuknya.

.

Abah hanya bisa menggigil kedinginan dipojokan sambil merintih menahan perihnya perut karena kelaparan.


Untuk bertahan hidup Abah berusaha menawarkan jasa mencari rumput. Dalam 1 karung rumput Abah jual seharga 10 ribu. Itu pun hanya 1 kali dalam seminggu belum bisa mencukupi kebutuhan sehari-harinya.



Disclaimer : SharingHappiness.org tidak mewakili dan tidak bertanggung jawab atas segala bentuk informasi pada halaman campaign ini, karena informasi di atas sepenuhnya milik campaigner (penggalang dana).
Campaign ini belum memiliki info terbaru
Campaign ini belum memiliki Donatur

Galang Dana sebagai Fundraiser

Jadi Fundraiser

Tinggal Ditengah Hutan dengan Menahan Perut Lapar Seora

Campaka, Kab Cianjur
Lentera Saling Berbagi
Rp 0
terkumpul dari target Rp 40.000.000
0% tercapai
Bantu sebarkan via :
SHARES
Campaign ini mencurigakan? Laporkan
Mau galang dana online seperti ini? Gratis!
Embed Code
<iframe src="https://devel.sharinghappiness.org/embed/bantuabahsuparman" frameborder="0" width="100%" height="300"> </iframe>

Selamat campaignmu sudah live dan siap menerima donasi

Ajak teman dan keluarga untuk berdonasi dengan membagikan link dibawah ini

Copy

atau share via

facebook whatsapp

SharingHappiness.org

  • Syarat & Ketentuan
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Tim Kami

Donasi

  • Cara Donasi
  • FAQ

Program

  • Galang Dana
  • Campaign
  • Zakat

Yayasan Berbagi Bahagia

Jl. Jati Indah V No. 5 RT 10 RW 11
Kel. Gumuruh, Kec. Batununggal,
Kota Bandung, Jawa Barat 40275

SH Logo
© 2015-2025, Sharing Happiness All Reserved