
Benjolan di Pundak Bukan Menjadi Penghalang Abah Dayah
terkumpul dari target Rp 20.000.000
Tak semua orang mampu menjalani hari seberat itu di usia senja. Abah Dayah, Lansia berusia 61 tahun, masih setia mengais rezeki dengan berjalan kaki di bawah terik matahari. Setiap hari ia menempuh puluhan kilometer dengan memikul beban seberat hampir 20 kilogram berisi dagangan gulali. Usia boleh menua, tapi semangat Abah untuk terus bekerja demi istri di kampung tak pernah luntur.
Hidup di perantauan memang tak mudah, tapi Abah menjalaninya dengan sabar. Demi mencari nafkah, Abah Dayah merantau dari kampung ke kota. Ia sadar bahwa berjualan di kampung sepi pembeli, sehingga kota menjadi harapan satu-satunya. Dari hasil berjualan gulali, Abah hanya memperoleh sekitar 30 ribu rupiah per hari, yang ia sisihkan sebisa mungkin untuk kebutuhan hidup dan biaya mengirimkan uang ke kampung.
“Kadang kalo dagangannya ga habis, dagangannya Abah suka bagiin aja” Ucap Abah sedih, karena kadang modal yang Abah harapkan bisa membawa uang untuk abah dan keluarga tapi malah sia-sia
Kadang pilihan hidup bukan tentang keinginan, tapi kebutuhan. Abah kini tinggal di kota, menyewa kontrakan kecil dengan biaya 500 ribu rupiah per bulan. Setiap hari, ia mulai berjualan sejak pagi hingga menjelang sore, menyusuri jalanan kota sambil membawa gulalinya. Meskipun pendapatannya kecil, ia tetap bertahan karena tidak ada pilihan lain yang lebih menjanjikan.
Tubuh tua Abah tak pernah mengeluh, meski sering kali sakit. Abah pernah mengalami kecelakaan, yang menyebabkan benjolan di pundak kirinya. Hingga kini, benjolan itu belum pernah diperiksakan ke dokter karena keterbatasan biaya. Meski terasa nyeri dan membuat gerak tubuhnya terbatas, Abah tetap berjualan, karena itu satu-satunya cara untuk bertahan hidup.
Kisah Abah Dayah adalah potret nyata tentang keteguhan hati. Ia terus melangkah meski tertatih, karena cinta dan tanggung jawab pada keluarga menguatkannya. Dengan cara yang sederhana, Abah menjalani hidup dengan harapan besar: bisa terus memberi untuk keluarganya, meski dengan pengorbanan yang tak kecil.
#TemanBerbagi jika ada modal lebih abah ingin sekali memiliki warung sendiri di rumah agar bisa tetap bersama istrinya, oleh karena itu #TemanBerbagi, ayo kita bantu abah Dayah untuk modal usahanya membangun warung impianyan

Benjolan di Pundak Bukan Menjadi Penghalang Abah Dayah
terkumpul dari target Rp 20.000.000