Bantu Yayasan Berbagi Bahagia memasang lampu bertenaga surya di Desa Tuakara, Halmahera Utara. Komunitas ini telah hidup tanpa listrik sejak Indonesia merdeka. Bersama, kita bisa menerangi rumah-rumah, memberdayakan keluarga, dan menyalakan mimpi anak-anak.

Bayangkan hidup seumur hidup dalam kegelapan tanpa listrik untuk menerangi rumah, tanpa cahaya bagi anak-anak untuk belajar, dan tanpa energi untuk menyimpan makanan atau obat-obatan dengan aman.

Inilah kenyataan yang dialami oleh keluarga-keluarga di Desa Tuakara, sebuah komunitas pulau terpencil di Loloda Kepulauan, Halmahera Utara, Maluku Utara. Sejak Indonesia merdeka, 130 rumah tangga di Tuakara belum pernah menikmati akses listrik dari jaringan nasional.

"Di bawah cahaya redup lilin, anak-anak Tuakara terus belajar Al-Qur’an dengan tekad yang sunyi namun teguh."

Sebagai gantinya, keluarga-keluarga di Tuakara mengandalkan lampu minyak atau senter bertenaga baterai yang nyalanya pun hanya cukup untuk kebutuhan dasar. Sebagian besar warga desa bekerja sebagai nelayan dan petani kelapa yang berjuang keras untuk bertahan hidup, namun penghasilan mereka terlalu kecil untuk membeli panel surya atau baterai sendiri. Ketika harga kelapa naik, harga beras dan minyak pun ikut naik, sehingga keluarga-keluarga tetap terjebak dalam perjuangan yang tak pernah usai.

"Rumah desa yang terlihat di siang hari"

Tidak adanya listrik tidak hanya memengaruhi kenyamanan sehari-hari, tetapi juga berdampak langsung pada masa depan generasi muda dan kualitas hidup seluruh warga. Anak-anak kesulitan belajar di malam hari karena cahaya yang terbatas. Aktivitas ekonomi warga hanya bisa dilakukan dari matahari terbit hingga terbenam, sehingga produktivitas harian menjadi terbatas. Tanpa fasilitas penyimpanan dingin, hasil tangkapan nelayan cepat membusuk, dan penyimpanan vaksin atau obat-obatan di posyandu desa menjadi kendala serius. Ketiadaan listrik juga membuat warga semakin terisolasi dari perkembangan informasi dan komunikasi luar. Kenyataan ini menunjukkan bahwa Tuakara belum sepenuhnya merdeka. Akses terhadap penerangan adalah hak dasar yang seharusnya dimiliki oleh seluruh warga negara Indonesia, tanpa terkecuali.

"Ruang tamu yang sunyi,yang hanya diterangi oleh lilin."

🎯 Tujuan Kami

Melalui program One Light One Hope, Yayasan Berbagi Bahagia bertujuan untuk:

1️⃣ Menyediakan penerangan tenaga surya yang bersih dan mandiri bagi rumah tangga di Tuakara
2️⃣ Meningkatkan kualitas hidup, pendidikan, dan kesehatan keluarga
3️⃣ Melatih warga lokal untuk merawat sistem tenaga surya agar manfaatnya berkelanjutan

📌 Siapa yang Akan Anda Bantu

Fase pertama akan menjangkau 50 rumah tangga paling rentan di Tuakara:
🏠 Keluarga yang hidup dalam kemiskinan, rumah dengan lansia, dan anak-anak yang masih sekolah
🎣 Petani dan nelayan yang penghasilan hariannya hanya cukup untuk makan dan kebutuhan pokok
🇮🇩 Sebuah komunitas desa yang telah menunggu puluhan tahun untuk benar-benar merasakan arti “merdeka”

🔧 Bagaimana Kami Akan Melakukannya

• Survei kebutuhan teknis dan sosial bersama mitra lokal

• Distribusi dan pemasangan panel surya (50Wp) + baterai + lampu LED di setiap rumah

• Pelatihan keluarga dalam menggunakan dan merawat sistem

• Monitoring & dokumentasi untuk memastikan manfaatnya bertahan lama

🏷️ Estimasi Anggaran (Fase 1)

Total Anggaran Fase 1: 11.000 USD = Rp181.500.000

✅ Output yang Diharapkan

• 50 rumah memperoleh akses listrik tenaga surya yang bersih dan mandiri

• 50 keluarga merasakan peningkatan kualitas hidup sehari-hari

• Warga desa mendapatkan pelatihan praktis energi surya

🌟 Hasil Akhir (Outcome)

• Anak-anak dapat belajar lebih baik di malam hari

• Waktu kerja keluarga bisa lebih panjang dan nyaman

• Menjadi model pemberdayaan desa terpencil yang bisa direplikasi di tempat lain

"Masjid di malam hari, tempat doa-doa dilantunkan dan suara anak-anak melantunkan Al-Qur’an di bawah cahaya lilin"

Selama puluhan tahun, warga Tuakara hidup dalam kegelapan, tanpa listrik, tanpa penerangan yang aman, tanpa cara menyimpan makanan atau obat-obatan. Namun, semua itu bisa berubah dengan bantuanmu. Saat kamu mendukung hari ini, kamu tidak hanya memberi cahaya; kamu memberi anak-anak kesempatan untuk belajar, keluarga kesempatan untuk berkembang, dan seluruh desa martabat menuju kemajuan.

Jadilah alasan mengapa Tuakara akhirnya melihat cahaya.