
Berjuang dijalanan Bantu Dek Nia Wujudkan Mimpinya
terkumpul dari target Rp 20.000.000
"Kalau dagangan Nia gak laku, nanti nia gak punya uang buat makan..."
Di usianya yang seharusnya diisi tawa dan bermain, Dek Nia (11 tahun) justru harus menanggung beban berat membantu keluarga. Masih duduk di kelas 5 SD, setiap hari sepulang sekolah Nia langsung berjualan kue keliling dari jam 12 siang hingga malam. Kadang dagangannya belum habis sampai jam 9 malam. Saat libur sekolah, Nia mulai berjualan sejak pagi hari.
Setiap hari, pundaknya memikul 5 keranjang kue berisi total 250 bungkus. Bersama sang ibu dan adik kecilnya, mereka berjalan kaki. Hujan, panas, lelah, hingga rasa sakit di pundaknya jadi hal biasa bagi Nia. Tapi dia tetap tersenyum.
"Aku ingin jadi dokter, biar bisa rawat Mamah kalau sakit dan gak usah bayar..."
Nia punya mimpi mulia: menjadi dokter agar bisa merawat ibunya yang dulu pernah mengalami kecelakaan saat sedang mengandung. Kecelakaan itu membuat sang ibu kehilangan pekerjaan sebagai sales dan memaksa mereka mencari cara lain untuk bertahan hidup.
Sejak usia 8 bulan, Nia mengidap epilepsi. Sayangnya, karena keterbatasan biaya, pengobatannya berhenti sejak usia 4 tahun. Satu botol obat epilepsi harganya Rp200.000, dan keluarga mereka tak sanggup membelinya.
Dek Nia pernah ditipu uang palsu saat berjualan, kehilangan dagangan dan uang kembalian. Ia menangis dan merasa bersalah.Sering dibully di sekolah karena jualan atau hanya karena memakai kacamata saat matanya merah karena sakit. Seragam olahraga dan batiknya sudah sempit dan bukan seragam sekolah sekarang. Nia hanya ingin seragam yang sama dengan teman-temannya agar tidak merasa berbeda.
Kadang hanya punya Rp5.000 untuk beli makan. Satu bungkus nasi pun harus dibagi dua. Jika adiknya ikut makan, maka Nia memilih menahan lapar.
Nia dan dua adiknya, Juna (kelas 2 SD) dan Rena (4 tahun), hidup dalam perjuangan yang besar. Juna pun kadang ikut berjualan, meski sering dibully juga karena itu.
Mereka tidak minta banyak. Nia hanya ingin bisa terus sekolah, bisa beli seragam baru, bisa makan cukup, dan yang terpenting: ingin ibunya dan adik-adiknya tidak perlu lagi berjualan keliling di jalanan.
Mari bantu Dek nia dan adik-adiknya menikmati masa kecil dengan lebih layak. Dukungan sekecil apa pun bisa menjadi harapan besar untuk dek nia agar ia tak lagi harus berjalan jauh sambil kepanasan hanya demi sesuap nasi. yuk kita ulurkan bantuan untuk dek nia dan keluarga
Kalian dapat berpartisipasi dalam gerakan ini dengan menyebarkan campaign dan berdonasi dengan cara:
- Klik “DONASI SEKARANG”;
- Masukkan nominal donasinya;
- Pilih metode pembayaran;
- Dapatkan laporan via e-mail.
Beberapa informasi:
*Ayo Kita Peduli merupakan NGOs yang berdiri sejak 2023 dan berada di bawah naungan Ayo Berdampak Berdaya. Dengan tagline #BerdampakBerdaya kami berfokus pada masalah kemiskinan kelas sosial rentan perkotaan dan pedesaan melalui berbagai program dan campaign pemberdayaan untuk upaya peningkatan kesejahteraan.
Contact and More Information:
Instagram: @ayokita.peduli
WhatsApp: +62 821-2908-8174
Email: [email protected]
*Page ini merupakan page Campaign Utama dan memilki turunan page Fundraiser sebagai medium penyebaran informasi dan penggalangan dana untuk para penerima manfaat.
*Dalam membantu penyebaran informasi terkait program ini dan program turunannya dalam fitur "Fundraiser", kami melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak mulai dari Media Partner, Organisasi, serta Publik Figur agar informasi mengenai program ini dapat tersebar luas dan menjangkau sebanyak-banyaknya orang untuk berkontribusi bersama.
*Dana yang terkumpul akan digunakan untuk memberikan Paket Hadiah Sembako, Bantuan Modal Usaha Penerima Manfaat, dan Bantuan Lainnya kepada para penerima manfaat yang membutuhkan. Selain itu hasil donasi juga akan disalurkan untuk penerima manfaat lainnya berdasarkan analisa kebutuhan pihak Yayasan.

Berjuang dijalanan Bantu Dek Nia Wujudkan Mimpinya
terkumpul dari target Rp 20.000.000