Ibu Istianah, 56 tahun, adalah seorang ibu rumah tangga yang telah ditinggal meninggal suaminya 25 tahun lalu. Beliau merupakan tulang punggung keluarga, karena sejak suaminya meninggal Bu Istianah sendiri yang bekerja membanting tulang mengais rezeki untuk membiayai 2 orang putranya. Perjuangan yang tak kenal putus asa dengan keimanan yang teguh  menjadikan dirinya seorang wanita yang tangguh dalam mengarungi bahtera kehidupan, terbukti dua orang putranya berhasil menyelesaikan studynya di Pondok Pesantren.

Meskipun penghasilannya sebagai pengrajin pembuat bandeng presto pas pasan karena tidak didukung oleh sarana yang memadai seperti alat vacum tetap beliau tekuni sampe sekarang. Alat presto pun masih kecil seperti panci yang dmiliki orang kebanyaka. Hanya satu impian Bu Istianah untuk memaksimalkan usahanya yaitu memiliki vacum yang sampe saat ini belum terwujud dan tambahan modal. Selama ini proses untuk memvacum bandeng menggunakan jasa sewa vacum di tempat lain yg biaya per ekor Rp 2000 sehingga menambah beban atau cost produksi yang seharusnya menjadi keuntungan usahanya. Ini yg menjadi faktor penghambat untuk bisa bersaing dengan produk sejenis milik orang lain yang sudah didukung sarana dan prasarana yg memadai.

Selama ini ibu istianah hanya pasrah menunggu para pembeli datang ke rumahnya, itupun karena terbatasnya kemampuan sarana maka tdk bisa melayani secara maksimal bila ada order dalam jumlah banyak.

Mari bantu beliau untuk mentas dari kemiskinan yang membelit